TIPS MENGELOLA SAMPAH
Dalam kehidupan sehari-hari kita cukup mengenal kata sampah. Tapi apa arti sampah itu sendiri? Menurut KBBI, sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak diperlukan lagi. Sedangkan menurut UU Pengelolaan Sampah No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Sesuai dengan tema di atas, Kita sebagai masyarakat yang peduli lingkungan mengajak untuk peduli terhadap pengelolaan sampah. Ada lima langkah sederhana untuk mengelola sampah:
1. Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya
Langkah pertama dalam housekeeping adalah memilah sampah dengan cara memilah. Secara umum, sampah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik.Siapkan dua tempat sampah berbeda di rumah, yang ditujukan untuk setiap jenis tempat sampah. Anda pasti sudah tahu bahwa sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam. Seperti puing-puing atau daun. Dengan kata lain, semua sampah yang mudah terurai adalah sampah organik. Plastik, karet, kaca, dan kaleng termasuk dalam kategori sampah anorganik.Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, Anda akan lebih mudah mengolah sampah rumah tangga Anda di tahap selanjutnya.
Cara termudah untuk menangani sampah organik adalah mengubahnya menjadi kompos, yang dapat Anda gunakan untuk berkebun. Namun jika Anda tidak suka berkebun atau tidak suka bau kompos, Anda bisa menyumbangkan sampah organik ke teman berkebun atau penjual tanaman. Karena mereka akan dengan senang hati menerimanya sebagai kompos.
3. Pengolahan sampah anorganik
Beberapa sampah anorganik seperti kertas, karton, botol kaca, botol plastik, kaleng dan lain-lain dapat didaur ulang. Jika Anda tidak yakin apakah kemasan makanan tersebut dapat didaur ulang atau tidak, Anda dapat memeriksa logo daur ulang pada kemasan makanan tersebut. Jika berlogo daur ulang, kemasan makanan dapat didaur ulang. Bawa sampah anorganik ke pusat daur ulang terdekat atau Anda bisa menyerahkannya ke perusahaan pembuangan.
4. Pembuangan limbah berbahaya
Limbah berbahaya yang terpisah harus dikirim ke pusat daur ulang. Pegawai pusat daur ulang harus mengetahui cara mendaur ulang limbah berbahaya agar tidak mencemari lingkungan. Anda dapat mengembalikan produk elektronik yang rusak atau dibuang ke perusahaan yang memproduksinya. Beberapa perusahaan elektronik menerima elektronik bekas untuk didaur ulang menjadi elektronik baru.
5. Kurangi, gunakan kembali, dan daur ulang!
Kembangkan gaya hidup Reduce, Reuse, dan Recycle, atau biasa dikenal dengan 3R. Biasakan mengurangi penggunaan plastik atau bahan keras lainnya.
agar tidak tertinggal info terupdate silahkan kunjungi blog kami https://rioutsman.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar